FIFARM--Di Indonesia, daun kelor atau yang dikenal dengan nama Moringa oleifera merupakan tanaman yang populer dan banyak dimanfaatkan. Meski tampak sederhana, daun kelor sesungguhnya menyimpan sejumlah kandungan nutrisi yang luar biasa bagi kesehatan tubuh. Tidak heran jika tanaman ini kerap dijuluki sebagai "Pohon Ajaib" karena khasiatnya yang beragam.

Penggagas Jurus Sehat Ala Rasulullah, dr. Zaidul Akbar, menjelaskan manfaat daun kelor dalam mencegah perkembangan sel kanker. Daun kelor mengandung asam amino yang hampir lengkap dan selenium yang dapat memperbaiki gen dan mencegah kanker. Beliau merekomendasikan untuk mengolah daun kelor menjadi sayur bening sebagai salah satu cara untuk mengonsumsinya.

Daun kelor disebut sebagai "sayur asam amino" dan "sayur pencegah kanker" karena kandungan asam amino dan antioksidannya yang tinggi. Daun kelor juga mengandung lemak sehat seperti minyak zaitun, yang menurutnya merupakan kelebihan luar biasa dari daun kelor. Dr. Zaidul Akbar menekankan khasiat daun kelor dalam mencegah perkembangan sel kanker dan menganjurkan untuk mengonsumsinya, terutama dengan mengolahnya menjadi sayur bening.

Komposisi Nutrisi Daun Kelor

Dalam setiap 100 gram daun kelor segar, terkandung nutrisi seperti protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B6, vitamin K, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, dan antioksidan alami seperti polifenol. Kandungan nutrisi ini jauh lebih tinggi dibandingkan sayuran hijau lainnya.

Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Dengan kandungan vitamin C yang melimpah, daun kelor mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih terhindar dari berbagai penyakit infeksi.

2. Mencegah Anemia

Zat besi yang tinggi pada daun kelor berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, sehingga dapat mencegah dan mengatasi anemia defisiensi zat besi.

3. Menjaga Kesehatan Tulang

Kalsium dan fosfor yang banyak terkandung dalam daun kelor membantu menjaga kepadatan dan kekuatan tulang, mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis).

4. Mencegah Penuaan Dini

Vitamin C dan antioksidan dalam daun kelor dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mencegah penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit.

5. Membantu Pencernaan

Serat yang tinggi dalam daun kelor membantu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit atau masalah pencernaan lainnya.

6. Mengontrol Kadar Gula Darah

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kelor berpotensi dalam mengontrol kadar gula darah, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes.

7. Mencegah Kanker

Antioksidan dan senyawa fitokimia dalam daun kelor diyakini dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dan melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.

Berikut beberapa ramuan herbal sederhana yang umum menggunakan daun kelor:

Jus Daun Kelor

Cara: Campur segenggam daun kelor segar dengan air dan buah-buahan seperti pisang, pepaya, atau jeruk. Blender hingga halus. Jus ini kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan dari daun kelor.

Teh Daun Kelor

Cara: Seduh segenggam daun kelor kering dengan air panas. Biarkan selama 5-10 menit sebelum disaring. Tambahkan madu atau lemon sesuai selera. Teh ini berkhasiat sebagai antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Masker Wajah Daun Kelor

Cara: Haluskan segenggam daun kelor segar dengan sedikit air hingga menjadi pasta lembut. Oleskan pada wajah yang bersih dan biarkan selama 15-20 menit sebelum dibilas. Masker ini membantu mencerahkan dan melembapkan kulit.

Ramuan Obat Batuk

Cara: Rebus segenggam daun kelor segar dengan serai, jahe, dan madu hingga mendidih. Saring dan minum dua kali sehari. Ramuan ini berkhasiat untuk meredakan batuk dan melancarkan pernafasan.

Ramuan Penambah Stamina

Cara: Campur segenggam daun kelor segar dengan gula merah, telur ayam kampung, dan madu. Kocok hingga rata. Minum dua kali sehari. Ramuan ini dipercaya dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

Dengan begitu banyak manfaat yang dikandungnya, tidak heran jika daun kelor semakin populer sebagai suplemen kesehatan alami. Daun kelor dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, kering, ataupun diolah menjadi teh, jus, atau dimasukkan ke dalam makanan sehari-hari. Meskipun begitu, sebaiknya tetap mengonsumsinya dengan porsi yang wajar untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi kesehatan.