Home > Pets and Garden

Rahasia Hidup Sehat dari Sistem Akuaponik, Cara Membuatnya Skala Rumah Tangga

Sayuran dan ikan organik bisa dihasilkan dari sistem ini secara bersamaan
Bayam brazil hasil budidaya menggunakan sistem aquaponik Sumber:FIFARM
Bayam brazil hasil budidaya menggunakan sistem aquaponik Sumber:FIFARM
Akuaponik sistem pertanian modern Sumber:FIFARM
Akuaponik sistem pertanian modern Sumber:FIFARM

FIFARM--Sobat fifarm pecinta organik, di era modern ini, kebutuhan akan pangan segar dan bergizi semakin meningkat. Namun, lahan pertanian yang terbatas seringkali menjadi kendala. Akuaponik hadir sebagai solusi cerdas untuk menjawab tantangan tersebut, terutama bagi masyarakat perkotaan dengan lahan terbatas.

Apa itu Akuaponik?

Akuaponik merupakan sistem pertanian terintegrasi yang menggabungkan akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (budidaya tanaman tanpa media tanah). Sistem ini memanfaatkan hubungan saling menguntungkan antara ikan dan tanaman, di mana kotoran dan sisa pakan ikan diolah menjadi nutrisi bagi tanaman, sementara akar tanaman berperan sebagai biofilter untuk membersihkan air yang akan dikembalikan ke kolam ikan.

Berbagai Model Akuaponik untuk Rumah Tangga

Dalam skala rumah tangga, terdapat beberapa model akuaponik yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan yang tersedia:

1. Model Deep Flow Technique (DFT)

Sistem ini menggunakan pipa paralon berlubang yang dialiri air dari kolam ikan. Tanaman ditanam dalam lubang tersebut, sehingga akar tanaman dapat menyerap nutrisi dari air yang mengalir.

2. Model Aliran Atas

Air dari kolam ikan dipompa ke bagian atas pot tanaman, lalu mengalir kembali ke kolam setelah melewati media tanam yang menyaring air.

3. Model Pasang Surut

Memanfaatkan sistem pasang surut air di dalam kolam penanaman, sehingga akar tanaman terendam air secara berkala untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi.

4. Model Kolam Bertingkat

Sistem ini menggunakan rak sayuran bertingkat, di mana air dari kolam ikan dipompa ke bagian atas, lalu mengalir turun melalui setiap tingkatan sebelum kembali ke kolam.

5. Model Rakit Apung

Tanaman ditanam dalam pot yang mengapung di atas kolam ikan, dengan akar tanaman terendam di dalam air untuk menyerap nutrisi.

Keuntungan Akuaponik

Selain menghasilkan pangan segar berupa sayuran dan ikan, sistem akuaponik memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

1. Hemat air dan lahan

2. Ramah lingkungan

3. Penggunaan pupuk dan pestisida organik

4. Produksi pangan berkelanjutan

5. Dapat dilakukan di lingkungan perkotaan

Ikan nila hasil budidaya menggunakan sistem akuaponik Sumber:FIFARM
Ikan nila hasil budidaya menggunakan sistem akuaponik Sumber:FIFARM
Bayam brazil hasil budidaya menggunakan sistem aquaponik Sumber:FIFARM
Bayam brazil hasil budidaya menggunakan sistem aquaponik Sumber:FIFARM

Dengan akuaponik, masyarakat perkotaan dapat menikmati aktivitas berkebun yang menyenangkan sekaligus mendapatkan pasokan pangan segar berupa sayuran dan ikan. Selain itu, sistem ini juga berkontribusi dalam melestarikan lingkungan melalui praktik pertanian berkelanjutan yang efisien dan ramah lingkungan.

Tidak heran jika akuaponik semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan yang sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Dengan kreativitas dan inovasi, kebun akuaponik skala rumah tangga dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan dan ruang yang tersedia, sehingga menjadikan lingkungan tempat tinggal lebih hijau, sehat, dan produktif.

Nah,sobat FIFARM pasti tertarik dengan sistem Aquaponik ini apalagi cara pembuatannya juga mudah dan cukup sederhana. Modal pembuatannya pun bisa sobat sesuaikan dengan dana yang tersedia dan tujuan yang akan sobat capai.

FIFARM sudah mencoba sendiri sistem Aquaponik ini dan berhasil membudidayakan ikan nila merah dan gurame. Kolam terbuat dari terpal dengan rangka baja ringan dengan ukuran kolam 3m x 1m x 0.75m.

Benih ikan yang ditebar sekitar 200 ekor ikan dengan dua jenis ikan berbeda, yakni nila merah dan gurame . Ukuran benih awal sekitar 4-5cm. Kolam diletakkan di lantai 2 dibiarkan terbuka tanpa naungan sehingga sinar matahari bisa masuk sepanjang hari.

Baiklah,jika sobat ingin meniru dengan sistem yang kami buat, yuk sobat lihat apa saja yang perlu disiapkan.

Kebutuhan Sistem Aquaponik

1. Terpal Kolam

2. Ember Filter

3. Bahan filter ( batu ziolit,serabut kelapa,busa,jaring nelayan,bioball,ceramic ring dll)

4. Pompa Air submarine

5. Pipa paralon dan pendukungnya

6. Wadah tanaman

Persiapan Sebelum Benih Ikan Ditebar di Kolam

1. Kolam terpal

Sobat bisa menggunakan kolam terpal ukuran berapa saja, sesuaikan dengan dana yang ada. Jika ruangan terbuka cukup luas bisa saja gunakan kolam terpal bulat diameter 2m atau 3m. Atau kolam terpal ukuran memanjang 3mx1mx1m juga boleh. Intinya sesuaikan dengan kebutuhan saja.

FIFARM memakai terpal memanjang 3m x1m x0.75m menggunakan terpal semi karet merek orchid supaya lebih kuat, harganya sekitar 300 ribuan. Rangka menggunakan baja ringan, kurang lebih biaya 700 - 900 ribuan.

Sebelum diisi ikan, ada beberapa perlakuan yang mesti dilakukan agar air kolam siap pakai. Isilah kolam dengan air sumur biasa, jika tidak ada boleh saja menggunakan air PAM namun perlu didiamkan lebih lama lagi. Masukkan EM4 perikanan (10 sd 20 ml) ke dalam kolam tapi sebelumnya larutkan dulu dalam gayung diaduk sampai rata sebelum ditebar ke kolam.

EM4 ( Effective Microorganism ) berfugsi untuk meningkatkan bakteri pengurai bahan organik, menekan pertumbuhan bakteri pathogen, menstimulasi enzim pencernaan dan meningkatkan kualitas air pada lahan kolam.

Jika punya POC jenis PSB ( Photosynthetic Bacteria ) atau cairan Eko Enzym, masukkan juga ke dalam kolam. Takarannya sama sekitar 10-20 ML. Penambahan cairan ini akan memperkaya variasi bakteri baik yang akan menyehatkan air kolam. Bisa juga ditambahkan air garam krosok secukupnya.

Diamkan sekitar 1 minggu, untuk memastikan air sudah diisi oleh bakteri-bakteri baik yang akan membuat ikan nyaman berada di kolam. Setiap hari usahakan air kolam diaduk aduk agar ada oksigen yang akan menghidupkan bakterinya. Setelah 1 Minggu atau lebih, benih ikan boleh ditebar ke kolam.

Jika menggunakan kolam semen dan masih baru, sebaiknya didiamkan lebih lama lagi untuk memastikan tidak ada bau semen yang bisa membahayakan kehidupan ikannya.

2. Persiapan Filter

Fungsi filter selain untuk menjernihkan air, juga berfungsi sebagai rumah bagi bakteri. Nitrosomonas sp adalah bakteri yang bertugas mengubah Amonia menjadi kandungan nitrit, kemudian bakteri Nitrobacter sp bertugas mengubah kandungan nitrit menjadi nitrat yang membantu untuk proses penyuburan tanaman.

Dalam ujicoba kami, filter dibagi dalam 3 ember dengan fungsi masing-masing sebagai berikut :

-Ember 1 berfungsi untuk mengendapkan air kolam. Tidak diisi apa-apa hanya dibiarkan air kotor mengendap di dasar ember. Air bersihnya menuju ke ember ke-2

-Ember 2 berfungsi sebagai filter mekanis, terdiri dari jaring nelayan,busa,serabut kelapa, batu ziolit

-Ember 3 berfungsi sebagai filter biologis, terdiri dari bioball,ceramic ring atau bisa gunakan filter biologis lainnya yang sederhana misalnya tutup air mineral. Intinya di filter ini, bakteri dibuat nyaman agar betah tinggal di rumahnya. Lebih bagus lagi, diberikan tambahan oksigen dengan menambahkan aerator ke dalam ember ke-3.

3. Persiapan Benih Tanaman

Persiapkan tanaman dengan menanam benih terlebih dahulu, bisa gunakan rockwool seperti kalau sobat membuat benih persiapan hidroponik. Bisa juga benih ditumbuhkan melalui media tanah disebar di wadah pembenihan.

Setelah tanaman memiliki 3-4 daun, bibit siap dipindah ke wadah aquaponik.

4. Persiapan Bibit Ikan

Benih ikan bisa beli di pembibitan terdekat. Sebaiknya cari yang lokasinya tidak terlalu jauh agar ikan tetap sehat dan tidak stress dalam perjalanan pengiriman. Jika Sobat membeli bibit secara online, pastikan penjualnya amanah dan cari yang paling dekat dengan lokasi rumah Sobat.

Benih ikan sebaiknya berukuran 7-9 cm atau lebih besar lagi agar cepat beradaptasi, tetapi jika ingin lebih hemat bisa gunakan benih ukuran 4-5 cm. Namun benih ukuran kecil rawan untuk mati, apalagi kalau air kolam belum matang persiapannya.

Tingkat kematian ikan bisa ditoleransi sampai dengan 10 persen. Jika lebih dari itu tingkat kematiannya, berarti mesti dicek ulang lagi kandungan air kolamnya.

5. Media Tanam dan Pot Tanaman

Pot tanaman menggunakan ember bekas es krim ukuran 8 liter. Media tanamnya menggunakan batu apung dan pasir malang. Pot dilubangi bagian bawahnya untuk saluran air agar bisa kembali ke kolam.

Di atas pot tanaman dihubungkan pipa paralon 3/4 inch dengan dilubangi di bagian tengahnya agar air bisa keluar. Air ini untuk kebutuhan penyiraman tanaman.

Perawatan Sistem Aquaponik

Walaupun sistem aquaponik ini minim perawatan, namun untuk menjamin kesuksesan perlu melakukan beberapa langkah-langkah berikut ini :

1. Mengecek dan Merawat Kolam Ikan

Kondisi Air :

Pastikan kualitas air dalam kolam ikan selalu terjaga. Cek parameter penting seperti suhu, pH, kadar amonia, nitrit, dan nitrat secara berkala. Suhu ideal biasanya antara 20-30°C, tergantung jenis ikan yang dibudidayakan, sementara pH yang baik berkisar antara 6.8-7.2.

Kesehatan Ikan:

Periksa kondisi ikan secara rutin. Ikan yang sehat akan menunjukkan nafsu makan yang baik dan bergerak aktif. Jika ada ikan yang tampak sakit atau mengambang seperti kekurangan oksigen, segera lakukan tindakan seperti mengisolasi ikan yang sakit dan memperbaiki kualitas air.

Pemberian Pakan:

Berikan pakan ikan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan. Hindari memberi pakan berlebihan untuk mencegah penumpukan sisa pakan yang dapat merusak kualitas air.

2. Mengecek Kondisi Saluran dan Pompa

Pipa Saluran :

Pastikan saluran pipa paralon air dalam sistem akuapnik bersih dari kotoran dan endapan. Bersihkan saluran secara berkala untuk menghindari penyumbatan yang bisa mengganggu aliran air.

Pompa:

Periksa pompa secara rutin untuk memastikan bahwa aliran air tetap lancar. Jika pompa mengalami kerusakan atau aliran air terhambat, segera lakukan perbaikan atau penggantian.

3. Mengecek dan Menjaga Kualitas Air

Filter:

Sistem aquaponik biasanya menggunakan beberapa lapisan filter untuk menyaring limbah dari air kolam ikan. Periksa dan bersihkan filter secara berkala. Jika filter terlalu kotor, buang air yang kotor dengan membuka kran di bagian bawah filter dan ganti dengan air bersih.

Oksigenasi:

Pastikan air dalam sistem aquaponik mendapatkan oksigen yang cukup. Gunakan aerator atau batu udara untuk menjaga tingkat oksigen terlarut dalam air tetap optimal.

4. Mengecek Kondisi Tanaman

Kesehatan Tanaman:

Periksa daun, batang, dan akar tanaman secara berkala. Tanaman yang sehat memiliki daun berwarna hijau cerah, akar putih bersih, dan batang kuat. Jika menemukan tanda-tanda penyakit atau hama, segera lakukan tindakan pengendalian.

Nafsu Makan Tanaman:

Tanaman yang sehat akan menunjukkan pertumbuhan yang baik dan responsif terhadap nutrisi. Jika tanaman tampak layu atau pertumbuhannya terhambat, cek kembali kualitas dan aliran air.

5. Menambahkan Mikroorganisme Efektif (EM4)

Sebulan sekali atau sesuai kebutuhan, tambahkan cairan EM4 ke dalam sistem. EM4 mengandung mikroorganisme yang membantu menguraikan sisa-sisa organik dan menjaga keseimbangan mikroba dalam sistem aquaponik. Campurkan 1 tutup botol EM4 dengan air dalam gayung, aduk rata, dan tambahkan ke dalam tangki larutan nutrisi.

Panen dan Masa Pertumbuhan

Jika sistem aquaponik berjalan dengan baik, tanaman akan tumbuh subur dan siap panen dalam waktu yang relatif singkat. Berikut adalah perkiraan masa panen untuk beberapa jenis tanaman dan ikan:

- Sayuran Daun (Lettuce, Bayam): 3-4 minggu setelah tanam.

- Herbal (Basil, Mint): 4-6 minggu setelah tanam.

- Tomat dan Paprika: 8-12 minggu setelah tanam.

- Ikan Nila: 4-5 bulan.

- Ikan Gurame dan Gabus:8-12 bulan.

- Lele: 2-3 bulan.

Dengan perawatan yang tepat, sistem aquaponik dapat menghasilkan tanaman dan ikan yang sehat serta berkualitas tinggi. Sistem ini juga memungkinkan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional, membuatnya ideal untuk petani yang mencari hasil maksimal dalam waktu singkat.

× Image