FIFARM--Dalam era modern, pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan terbesar, terutama di perkotaan. Limbah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, sering kali memerlukan waktu lama untuk diuraikan secara alami melalui metode komposting tradisional. Namun, sebuah solusi inovatif telah hadir untuk mempercepat proses tersebut dengan nama Biowash.

Apa Itu Biowash?

Biowash adalah cairan berbasis mikroba probiotik yang dirancang untuk mempercepat penguraian sampah organik. Dengan memanfaatkan kekuatan mikroorganisme, Biowash dapat mengubah limbah dapur menjadi pupuk alami yang kaya nutrisi hanya dalam waktu singkat. Produk ini sangat efektif digunakan untuk pengolahan sampah organik rumah tangga dan pertanian, sehingga memberikan manfaat ganda: mengurangi volume sampah dan menyediakan pupuk instan bagi tanaman.

Bagaimana Cara Kerja Biowash?

Proses penggunaan Biowash sangat mudah dan praktis. Cairan ini dicampur dengan air dalam rasio 1:30, lalu disiramkan langsung ke tumpukan sampah organik. Mikroba dalam Biowash bekerja aktif mengurai bahan organik tanpa menghasilkan bau busuk, karena mereka juga menekan pertumbuhan patogen penyebab bau.

Setelah proses penguraian selesai, hasilnya adalah pupuk cair alami yang siap digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan atau kebun. Tidak ada sisa-sisa limbah yang perlu diolah lebih lanjut, karena semua bahan organik diubah menjadi nutrisi penting untuk tanaman.

Keuntungan Menggunakan Biowash

1. Proses Cepat: Jika kompos biasa memerlukan berminggu-minggu untuk matang, Biowash hanya memerlukan waktu singkat untuk mengubah sampah menjadi pupuk cair yang siap pakai.

2. Ramah Lingkungan: Produk ini tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, sehingga aman untuk lingkungan. Cairan berbasis probiotik ini membantu menciptakan ekosistem mikroba yang sehat di tanah.

3. Mengatasi Bau: Salah satu masalah utama dalam pengelolaan sampah adalah bau tak sedap. Biowash mengatasi masalah ini dengan membunuh mikroorganisme penyebab bau selama proses penguraian

4. Mudah Digunakan: Tidak perlu perlengkapan atau teknik khusus. Hanya dengan mencampurkan cairan Biowash dan air, Anda sudah bisa mengubah sampah organik menjadi pupuk secara praktis.

Cara Pembuatan Biowash

Bahan:

-1 kg sampah organik seperti kulit buah, sayur, daun, batang, akar dan lain-lain yang masih segar atau sudah busuk tapi bukan bahan yang sudah dimasak.

-5 liter air.

-200 gr starter/biang Promic.

Masukkan bahan-bahan tersebut ke dalam wadah, kemudian tutup dan diamkan untuk proses fermentasi selama 3 hari. Wadah tidak harus tertutup rapat. Sisakan 3-5 cm ruang kosong dalam wadah, jangan diisi penuh untuk menyisakan ruang pelepasan gas.

Penggunaan Biowash di Berbagai Sektor

Biowash telah diterapkan di berbagai sektor, baik untuk skala rumah tangga maupun pertanian. Di beberapa komunitas pedesaan, Biowash membantu petani memanfaatkan limbah pertanian dan sisa-sisa tanaman menjadi pupuk organik yang bisa digunakan kembali. Di perkotaan, produk ini memudahkan warga untuk mengelola sampah dapur mereka secara efisien, tanpa menimbulkan tumpukan limbah atau masalah lingkungan.

Selain sebagai pupuk alami, biowash juga digunakan sebagai pengganti pembersih berbahan kimia di rumah. Bisa juga dicampurkan ke pembersih rumah dengan perbandingan tertentu. Misalnya perbandingan BIOWASH 1:1 dengan sabun cair,shampoo dan sabun cuci piring,deterjen cuci baju. Untuk deterjen baju perlu dipastikan bahan Biowash airnya bukan dari yang berwarna – seperti merah dari kulit buah naga, dan lain-lain.

Kegunaan Biowash di sini akan men-treatment cairan-cairan tersebut sehingga lebih ramah lingkungan.

Biowash menawarkan solusi modern dan ramah lingkungan untuk masalah klasik pengelolaan sampah organik. Dengan kemampuannya mengubah limbah menjadi pupuk tanpa melalui proses komposting yang panjang, Biowash adalah pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin lebih berkontribusi pada pengelolaan sampah dan pertanian berkelanjutan.

Bukan hanya membantu mengurangi sampah, Biowash juga menjadikan limbah organik sebagai sumber nutrisi penting bagi tanaman—tanpa bau dan tanpa repot!