Home > Urban Farming

Cara Mudah Membuat Kompos Organik dengan Teknik Ember Tumpuk

Mendapat manfaat dari air lindi dan kompos sebagai pupuk organik buat mempercepat pertumbuhan
Teknik ember tumpuk untuk pembuatan kompos organik Sumber:FIFARM
Teknik ember tumpuk untuk pembuatan kompos organik Sumber:FIFARM

FIFARM--Sobat Fifarm pecinta tanaman organik, seperti kita ketahui kompos organik merupakan pupuk alami yang kaya akan nutrisi untuk membantu pertumbuhan tanaman. Bahan dasarnya pun murah dan mudah karena hanya memanfaatkan sampah sisa dapur dan sampah lainnya. Selain itu manfaatnya itu luar biasa karena bisa mengurangi jumlah sampah dapur. Coba bayangkan jika seluruh rumah tangga melakukan cara-cara seperti ini maka sampah-sampah dapur bisa dikurangi secara signifikan. Tentunya ini sekaligus membantu pemerintah dalam mengurai permasalahan sampah perkotaan.

Oh ya salah satu metode sederhana untuk menghasilkan kompos sendiri di rumah adalah dengan teknik ember tumpuk. Teknik ini cocok bagi Sobat yang memiliki halaman atau lahan terbatas.

Keunggulan dari pembuatan kompos organik dengan teknik ember tumpuk antara lain adalah mendapat manfaat dari air lindi yang dihasilkan dari proses pengomposan secara alami tersebut. Air lindi, yang merupakan cairan hasil dari proses penguraian sampah organik, seringkali dianggap sebagai limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Padahal air lindi memiliki potensi yang besar sebagai pupuk alami untuk pertumbuhan tanaman. Banyak yang telah membuktikan keberhasilan penggunaan air lindi untuk pertumbuhan dan pembuahan tanaman. Tentu dengan cara dan dosis yang tepat ya..

Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan ember tumpuk tersebut :

- 2-3 ember bekas cat berukuran 20-30 liter dengan tutup rapat

- Ember kedua dan ketiga diberikan lubang kecil-kecil di bawahnya sebagai saluran air rembesan dari kompos organik

- Sampah organik sisa dapur seperti sisa sayur, buah busuk, kulit buah, sisa makanan, daun kering

- Sampah organik taman seperti potongan rumput, ranting kecil

- Bahan berkarbon tinggi seperti serbuk gergaji, jerami, sekam padi

- Air secukupnya untuk membuatnya selalu lembab

- Starter kompos (opsional)

- POC atau bakteri pengurai (opsional)

- kran air untuk saluran pembuangan air lindi

Apa saja langkah-langkahnya :

1. Siapkan ember bekas cat dan lubangi kecil-kecil masing-masing ember di bagian bawah untuk rembesan air sisa sampah. Ember paling atas berikan lubang kecil di samping atas untuk sirkulasi udara dan tempat masuknya lalat BSF.

2. Tumpuk ember secara vertikal, mulai dari ember paling atas. Tambahkan sisa-sisa buah-buahan, kulit buah atau sampah sayuran terlebih dulu. Jangan langsung masukkan sisa makanan supaya tidak muncul bau busuk menyengat.

3. Pada ember kedua bisa ditambahkan kompos organik dan bahan berkarbon tinggi seperti serbuk gergaji atau jerami.

4. Tambahkan sampah organik dapur dan taman ke dalam ember secara berlapis dengan bahan berkarbon. Usahakan untuk mencampurkan bahan hijau (sampah basah) dan bahan coklat (sampah kering) dalam rasio 1:1.

5. Siramkan sedikit air ke dalam campuran agar lembab namun tidak terlalu basah.

6. Tutup rapat ember dan biarkan selama 1-2 minggu agar proses pengomposan dimulai.

7. Kompos matang ditandai dengan warna gelap, remah, dan beraroma seperti humus.

8. Untuk mempercepat proses, Anda dapat menambahkan starter kompos yang mengandung bakteri pengurai. Juga jangan lupa untuk mengaduk dan membalik kompos secara rutin.

Tips:

- Hindari bahan seperti daging, tulang, atau produk susu karena dapat menarik hama

- Tutup ember rapat untuk menjaga kelembapan dan mencegah masuknya serangga. Kecuali lalat BSF karena bagus untuk mempercepat proses penguraian sampah organik

- Atur rasio karbon dan nitrogen dengan tepat agar proses pengomposan optimal

- Air lindi sebaiknya didiamkan dulu sebelum diaplikasikan. Caranya dengan ditaruh dalam wadah seperti botol bekas kemudian dijemur di bawah terik sinar matahari.

Ada beberapa alasan mengapa air lindi perlu dijemur di bawah sinar matahari sebelum digunakan, yaitu:

1. Mengurangi Kandungan Patogen

Air lindi dapat mengandung mikroorganisme patogen seperti bakteri dan virus yang berasal dari penguraian sampah organik. Paparan sinar matahari, terutama sinar ultraviolet, dapat membantu menginaktivasi dan membunuh sebagian besar patogen tersebut, sehingga air lindi menjadi lebih aman untuk diaplikasikan pada tanaman.

2. Mengurangi Bau

Air lindi segar seringkali memiliki bau yang tidak sedap akibat proses penguraian anaerob oleh mikroorganisme. Menjemur air lindi di bawah sinar matahari dapat membantu menguapkan sebagian senyawa penyebab bau tersebut, sehingga aroma tidak sedap dapat berkurang.

3. Mengoksidasi Senyawa Organik

Sinar matahari dapat mempercepat proses oksidasi senyawa organik yang terkandung dalam air lindi. Oksidasi ini dapat mengubah sebagian senyawa organik menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mudah terurai, sehingga mengurangi potensi pencemaran lingkungan.

4. Meningkatkan Oksigen Terlarut

Proses penjemuran di bawah sinar matahari dapat meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air lindi. Oksigen terlarut ini penting untuk mendukung aktivitas mikroorganisme yang berperan dalam proses dekomposisi bahan organik dan penyediaan nutrisi bagi tanaman.

5. Mengurangi Logam Berat

Beberapa logam berat seperti timbal, kadmium, dan merkuri dapat terkandung dalam air lindi dalam konsentrasi rendah. Paparan sinar matahari dapat membantu mengendapkan sebagian logam berat tersebut, sehingga mengurangi risikonya bagi tanaman dan lingkungan.

Proses penjemur di bawah sinar matahari biasanya dilakukan selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada volume air lindi dan tingkat penguraian yang diinginkan. Selama proses penjemur, air lindi perlu diaduk secara berkala untuk memastikan paparan sinar matahari yang merata.

Dengan teknik ember tumpuk, Sobat dapat menghasilkan kompos organik berkualitas tinggi sekaligus air lindi untuk menyuburkan tanaman di rumah secara berkelanjutan.

Selamat mencoba!

× Image