Home > News

Hidup Lebih Sehat dengan Berkebun di Rumah, Gunakan Prinsip Permakultur

Kebun Rumah Tangga Berkelanjutan dengan Menerapkan 12 Prinsip Permakultur
Kebun Aquaponik menerapkan prinsip permakultur Sumber:FIFARM
Kebun Aquaponik menerapkan prinsip permakultur Sumber:FIFARM

FIFARM--Sobat FIFARM,Permakultur adalah sebuah sistem desain berkelanjutan yang mengintegrasikan lanskap, manusia, dan lingkungan alam dalam satu kesatuan yang harmonis. Permakultur, awalnya dikembangkan oleh Bill Mollison dan David Holmgren, menawarkan kerangka kerja untuk merancang sistem berkelanjutan yang mengintegrasikan manusia dan lingkungan.

Umumnya masyarakat perkotaan hanya memiliki lahan sempit di rumahnya. Namun demikian, prinsip-prinsip permakultur tersebut tidak menghalangi untuk berkreasi dalam berkebun walaupun dengan luas lahan yang terbatas.

Penerapan prinsip-prinsip permakultur skala kecil seperti dalam rumah tangga perkotaan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan, produktif, dan efisien. Apa saja sih 12 prinsip permakultur yang bisa kita terapkan dalam skala rumah tangga tersebut ?.

1.Observe and Interact (Amati dan Berinteraksi)

Sebelum membuat perubahan besar di rumah Anda, amati pola sinar matahari, angin, dan air di sekitar rumah. Perhatikan juga bagaimana Anda dan anggota keluarga menggunakan ruang. Interaksi yang baik dengan lingkungan sekitar membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat.

2.Catch and Store Energy (Tangkap dan Simpan Energi)

Pasang panel surya untuk menangkap energi matahari dan menyimpannya dalam bentuk listrik. Manfaatkan air hujan dengan memasang sistem penampungan air hujan untuk digunakan menyiram tanaman atau kebutuhan lainnya.

3.Obtain a Yield (Dapatkan Hasil)

Tanam sayuran, buah, atau herba di kebun rumah. Ini tidak hanya memberikan hasil panen untuk konsumsi sendiri, tetapi juga mengurangi biaya belanja dan memastikan ketersediaan makanan segar.

4.Apply Self-Regulation and Accept Feedback (Terapkan Regulasi Diri dan Terima Umpan Balik)

Evaluasi rutin sistem yang Anda terapkan di rumah, seperti kebun atau sistem energi terbarukan. Terima umpan balik dari hasil pengamatan dan siap untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan.

5.Use and Value Renewable Resources and Services (Gunakan dan Hargai Sumber Daya dan Layanan yang Dapat Diperbarui)

Gunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui seperti kayu dari pohon yang dikelola secara berkelanjutan untuk kebutuhan bangunan atau perabotan. Manfaatkan kompos dari sisa makanan untuk memperkaya tanah di kebun.

6.Produce No Waste (Tidak Menghasilkan Limbah)

Praktikkan prinsip zero waste di rumah dengan mendaur ulang, membuat kompos, dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Buat kompos dari sisa makanan dan gunakan kembali barang-barang yang masih bisa diperbaiki.

7.Design From Patterns to Details (Desain dari Pola ke Detail)

Rancang kebun atau area luar rumah dengan memperhatikan pola alami seperti aliran air dan sinar matahari. Mulailah dengan desain umum dan kemudian tambahkan detail seperti jenis tanaman dan penempatan elemen taman.

8.Integrate Rather Than Segregate (Integrasikan daripada Memisahkan)

Gabungkan berbagai elemen di kebun rumah seperti tanaman, hewan kecil, dan elemen air untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Misalnya, gunakan ayam untuk mengontrol hama dan menghasilkan pupuk alami.

9.Use Small and Slow Solutions (Gunakan Solusi Kecil dan Lambat)

Mulailah dengan proyek-proyek kecil seperti menanam sayuran di pot atau membuat kebun vertikal. Perluas proyek secara bertahap seiring dengan meningkatnya keterampilan dan pemahaman Anda tentang permakultur.

10.Use and Value Diversity (Gunakan dan Hargai Keanekaragaman)

Tanam berbagai jenis tanaman di kebun untuk meningkatkan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman ini membantu mencegah hama dan penyakit serta meningkatkan produktivitas kebun.

11.Use Edges and Value the Marginal (Manfaatkan dan Hargai Area Tepi dan Marginal)

Manfaatkan ruang tepi seperti pinggir pagar atau area di sekitar rumah untuk menanam tanaman. Ruang kecil ini seringkali tidak dimanfaatkan, padahal memiliki potensi besar untuk produksi tanaman.

12.Creatively Use and Respond to Change (Gunakan dan Tanggapi Perubahan dengan Kreatif)

Tetap fleksibel dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan atau kebutuhan rumah tangga. Misalnya, saat musim hujan, maksimalkan penampungan air dan saat musim kemarau, gunakan teknik mulsa untuk menjaga kelembapan tanah.

Nah, Sobat dengan melihat prinsip-prinsip permakultur tersebut, kita bisa menerapkan cara-cara sederhana dalam permakultur di rumah kita masing-masing. Tinggal sesuaikan saja dengan kondisi dan lingkungan tempat tinggal kita. Cara-cara sederhana tersebut misalnya :

1. Berkebun Organik

Mulailah dengan membuat kebun organik di halaman belakang atau beranda Anda. Tanam sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat yang dapat Anda konsumsi sendiri. Gunakan pupuk organik seperti kompos dan hindari penggunaan pestisida kimia yang berbahaya.

2. Daur Ulang dan Kompos

Kurangi sampah dengan mendaur ulang barang-barang yang masih dapat digunakan. Selain itu, buatlah kompos dari sisa-sisa makanan dan sampah organik untuk menyuburkan tanah kebun Anda.

3. Konservasi Air

Terapkan sistem pengumpulan air hujan untuk menyiram tanaman dan menghemat penggunaan air ledeng. Anda juga dapat menggunakan teknik irigasi tetes untuk menghemat air.

4. Energi Terbarukan

Pertimbangkan untuk menggunakan energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin skala kecil untuk mencukupi kebutuhan energi rumah tangga Anda.

5. Pemeliharaan Hewan Ternak

Pelihara hewan ternak seperti ayam atau kelinci untuk mendapatkan sumber protein alami. Kotoran hewan dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk kebun Anda.

6. Pembangunan Berkelanjutan

Jika Anda berencana merenovasi atau membangun rumah baru, pertimbangkan untuk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti bambu, batu bata tanah liat, atau kayu bekas yang dapat didaur ulang.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip permakultur ini, Anda tidak hanya menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan alam untuk generasi mendatang.

Penerapan prinsip permakultur pada skala rumah tangga tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, namun juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Dengan memperhatikan pola alam, menggunakan sumber daya terbarukan dan meminimalkan limbah, rumah tangga dapat berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan sekaligus memperoleh manfaat langsung seperti penghematan biaya dan akses terhadap makanan segar. Permakultur adalah cara hidup selaras dengan alam, yang mempunyai dampak positif jangka panjang bagi generasi mendatang.

Mari berkontribusi menjaga kelestarian alam mulai dari sekarang !

× Image